Nama : Michael Virano
Alamat : Jl. Delima III Gang 8 No. 171 Rt. 010/003, Malaka Sari, Jakarta Timur
Pages
▼
Pages
▼
Tuesday, December 24, 2019
Saturday, December 7, 2019
Hostel
HOSTEL
Hostel adalah adalah jenis penginapan dengan harga yang relatif murah. Hal ini tak lepas karena konsep penginapan ini biasanya menyediakan kamar yang bisa berbagi dengan pengunjung lain. Jadi dalam satu kamar terdapat beberapa tempat tidur yang bisa di sewa. Karena sifatnya berbagi kamar dengan pengunjung lain biasanya yang menyewa hostel ini adalah wisatawan jenis backpacker.
Homestay
HOMESTAY
Homestay jika diartikan bermakna rumah singgah. Memang konsep penginapan ini adalah pengunjung atau penyewa menginap di rumah pemilik homestay untuk waktu tertentu. Jika diluar negeri homestay sering dijadikan tempat tinggal sementara bagi pelajar dalam rangka pertukaran pelajar. Namun disini homestay bisa dijadikan tempat menginap ketika berlibur. Harga sewa permalamnya pun relatif murah.
Hotel
Pengertian Hotel Menurut Berbagai Pendapat
Beberapa pendapat dari ahli dan juga lembaga, mengenai definisi hotel yang cukup populer yaitu diantaranya :
Lawson (1976)
Menurut Lawson, hotel adalah sarana tempat tinggal yang dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan dengan beberapa fasilitas pelayanan seperti jasa kamar, jasa penyedia makanan dan minuman, serta jasa akomodasi lainnya, dengan syarat berupa imbalan ataupun pembayaran.
Keputusan menteri Paspostel no Km 94/HK103/MPPT (1987)
Menurut Keputusan Menteri Paspostel, Hotel merupakan sebuah akomodasi yang memanfaatkan sebagian ataupun seluruh bagiannya sebagai layanan jasa penginapan, layanan penyedia makanan dan minuman, serta berbagai macam jasa lainnya untuk masyarakat umum yang dikelola dengan cara komersial (bertujuan mencari keuntungan)
Endar Sri (1996)
Menurut Endar Sri, pengertian hotel adalah sebuah bangunan yang didirikan dan dikelola dengan tujuan komersil dengan jalan menyediakan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan rincian fasilitas seperti jasa penginapan, jasa pelayanan barang bawaan, jasa penyedia makanan dan minuman, jasa fasilitas perabot dan hiasan, serta jasa pencucian pakaian.
Wikipedia
Menurut anonimous (dalam wikipedia), Hotel berasal dari kata hostel (bahasa Francis Kuno) yang artinya adalah tempat penampungan sementara untuk pengunjung/pendatang. Bangunan ini biasanya menyediakan fasilitas pondokan dan juga fasilitas penyediaan makanan dan minuman.
Beberapa pendapat dari ahli dan juga lembaga, mengenai definisi hotel yang cukup populer yaitu diantaranya :
Lawson (1976)
Menurut Lawson, hotel adalah sarana tempat tinggal yang dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan dengan beberapa fasilitas pelayanan seperti jasa kamar, jasa penyedia makanan dan minuman, serta jasa akomodasi lainnya, dengan syarat berupa imbalan ataupun pembayaran.
Keputusan menteri Paspostel no Km 94/HK103/MPPT (1987)
Menurut Keputusan Menteri Paspostel, Hotel merupakan sebuah akomodasi yang memanfaatkan sebagian ataupun seluruh bagiannya sebagai layanan jasa penginapan, layanan penyedia makanan dan minuman, serta berbagai macam jasa lainnya untuk masyarakat umum yang dikelola dengan cara komersial (bertujuan mencari keuntungan)
Endar Sri (1996)
Menurut Endar Sri, pengertian hotel adalah sebuah bangunan yang didirikan dan dikelola dengan tujuan komersil dengan jalan menyediakan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan rincian fasilitas seperti jasa penginapan, jasa pelayanan barang bawaan, jasa penyedia makanan dan minuman, jasa fasilitas perabot dan hiasan, serta jasa pencucian pakaian.
Wikipedia
Menurut anonimous (dalam wikipedia), Hotel berasal dari kata hostel (bahasa Francis Kuno) yang artinya adalah tempat penampungan sementara untuk pengunjung/pendatang. Bangunan ini biasanya menyediakan fasilitas pondokan dan juga fasilitas penyediaan makanan dan minuman.
Akomodasi
Pengertian Akomodasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah atau konflik yang terjadi antara dua pihak atau lebih sehingga tercapai suatu keadaan yang lebih kondusif.
Pendapat lain mengatakan arti akomodasi adalah suatu cara untuk menyelesaikan masalah antara beberapa pihak tanpa menjatuhkan salah satu pihak. Dengan adanya akomodasi maka diharapkan semua pihak yang bertikai mendapatkan win-win solution.
Akomodasi adalah istilah yang sering dipakai sosiolog untuk mendeskripsikan suatu keadaan dimana individu maupun kelompok yang sedang bersaing/ berkonflik berusaha menyesuaikan hubungan mereka sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang terjadi.
Sebenarnya, istilah akomodasi sering digunakan untuk beberapa bidang. Misalnya psikologi, traveling, dan mata.
Tujuan Akomodasi
Mengacu pada pengertian akomodasi di atas, tujuan utama dari akomodasi adalah untuk mengurangi atau menyelesaikan masalah yang terjadi antar individu atau kelompok. Tidak jarang konflik yang terjadi sulit ditangani sehingga diperlukan adanya pihak ketiga sebagai perantara.
Adapun beberapa tujuan akomodasi adalah sebagai berikut:
- Meminimalisir terjadinya konflik antar individu atau kelompok yang diakibatkan oleh adanya perbedaan paham.
- Mencegah potensi terjadinya konflik lebih besar yang bisa mengakibatkan peperangan.
- Memungkinkan terwujudnya kerjasama antara beberapa kelompok sosial yang hidup secara terpisah karena perbedaan budaya dan faktor sosial.
- Menyatukan kelompok-kelompok sosial yang berlatar belakang berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Friday, December 6, 2019
Tari Kecak
Tari Kecak menjadi salah satu magnet daya tarik wisata di Bali. Tari Kecak merupakan tarian yang diciptakan oleh Wayan Limbak, seorang seniman asal Bali. Tak banyak yang tahu, tarian ini populer karena kolaborasi Bali dan Jerman. Wayan Limbak mempopulerkan tarian ini bersama Walter Spies, seorang pelukis asal Jerman yang juga sahabat Wayan Limbak.
Wayan Limbak menciptakan tari kecak karena terinspirasi dari gerakan Tarian Sanghyang yang semula berkembang di Bona – Gianyar. Kecak menjadi tembang atau suara yang mengiringi Tarian Sanghyang. Tarian ini merupakan tarian sakral yang biasanya hanya bisa dipentaskan di dalam pura. Wayan Limbak kemudian mencoba untuk mengganti Tarian Sanghyang dengan mengambil beberapa bagian dari cerita Ramayana agar dapat dikembangkan menjadi sebuah seni pertunjukan untuk umum.
Usaha Wayan Limbak untuk mengkreasikan dan mempopulerkan Tari Kecak ini pada akhirnya membuahkan hasil. Hingga kini Tari Kecak mengalami perkembangan yang luar biasa dan sudah dikenal luas oleh dunia. Kecak yang semula hanya berkembang di Bona – Gianyar semakin meluas ke wilayah lain di Bali. Saat ini sudah banyak grup Tari Kecak di Bali. Tari Kecak pun sudah sering dipertunjukkan pada berbagai festival.
Tari Jaipong
Tari Jaipong – Pasti sudah tidak asing lagi di telinga anda ketika anda mendengar kata “Tari Jaipong”. Tari Jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Bandung Jawa Barat. Tarian tersebut merupakan tarian tradisional yang sangat populer di Indonesia. Hampir sebagian masyarakat Indonesia pernah menonton pertunjukan tarian ini.
Tarian diciptakan oleh seniman berdarah Sunda yaitu Gugum Gumbira dan Haji Suanda. Tarian ini adalah penggabungan dari beberapa kesenian tradisional seperti Wayang Golek, Pencak Silat dan Ketuk Tilu.
Sehingga membuat gerakan dalam tarian ini sangat enerjik dan juga unik. Untuk tarian ini menjadi tarian yang sangat menarik dan enerjik dengan diiringi oleh alat musik degung.
Gerakan tari dalam tarian ini sangat enerjik, ceria, dan humoris, sehingga banyak orang yang ikut menari saat menonton pertunjukan tarian ini. Selain itu tarian ini juga sering mengundang gelak tawa para penonton. Karena keunikannya, sampai sekarang tarian ini masih sangat diminati masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat.
Tarian diciptakan oleh seniman berdarah Sunda yaitu Gugum Gumbira dan Haji Suanda. Tarian ini adalah penggabungan dari beberapa kesenian tradisional seperti Wayang Golek, Pencak Silat dan Ketuk Tilu.
Sehingga membuat gerakan dalam tarian ini sangat enerjik dan juga unik. Untuk tarian ini menjadi tarian yang sangat menarik dan enerjik dengan diiringi oleh alat musik degung.
Gerakan tari dalam tarian ini sangat enerjik, ceria, dan humoris, sehingga banyak orang yang ikut menari saat menonton pertunjukan tarian ini. Selain itu tarian ini juga sering mengundang gelak tawa para penonton. Karena keunikannya, sampai sekarang tarian ini masih sangat diminati masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat.
Lompat Batu Nias
Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Lebih jauh dari itu bila sang pemuda mampu melompati batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 m dengan ketebalan 40 cm dengan sempurna maka itu artinya sang pemuda kelak akan menjadi pemuda pembela kampungnya samu’i mbanua atau la’imba hor, jika ada konflik dengan warga desa lain.
Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa tradisi lompat batu ini tidak terdapat di semua wilayah Nias dan hanya terdapat pada kampung-kampung tertentu saja seperti di wilayah Teluk Dalam. Dan satu hal lagi, tradisi ini hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki saja, dan sama sekali tak memperbolehkan kaum perempuan untuk mencobanya mengingat lompat batu merupakan ajang ketangkasan yang nantinya bila berhasil melompat dengan sempurna yang bersangkutan akan didampuk menjadi pembela kampungnya ketika ada perselisihan dengan kampung lain.
Oleh karena begitu prestisiusnya kemampuan lompat batu ini, maka sang pemuda yang telah berhasil menaklukan batu ini pada kali pertama bukan saja akan menjadi kebanggaan dirinya sendiri tapi juga bagi keluarganya. Bagi keluarga sang pemuda yang baru pertama kali mampu melompati batu setinggi 2 meter ini biasanya akan menyembelih beberapa ekor ternak sebagai wujud syukuran atas keberhasilan anaknya.
Karena suatu kebanggaan, maka setiap pemuda tidak mau kalah dengan yang lain. Sejak umur sekitar 7-12 tahun atau sesuai dengan pertumbuhan seseorang, anak-anak laki-laki biasanya bermain dengan melompat tali. Mereka menancapkan dua tiang sebelah menyebelah, membuat batu tumpuan, lalu melompatinya. Dari yang rendah, dan lama-lama ditinggikan. Ada juga dengan bantuan dua orang teman yang memegang masing-masing ujung tali, dan yang lain melompatinya secara bergilir. Mereka bermain dengan semangat kebersamaan dan perjuangan.
Uniknya, konon meski sudah latihan keras tidak semua pemuda akhirnya berhasil melewati undukan batu bersusun itu, bahkan tak jarang dari mereka ada yang sampai patah tulang karena tersangkut ketika mencoba melewati batu tersebut. Tapi tak jarang pula ada pemuda yang hanya berlati sekali dua tapi langsung mampu melewati batu tersebut. Menurut kepercayaan setempat hal ini dipengaruhi oleh faktor genetika. Jika ayahnya atau kakeknya seorang pemberani dan pelompat batu, maka diantara para putranya pasti ada yang dapat melompat batu. Kalau ayahnya dahulu adalah seorang pelompat batu semasih muda, maka anak-anaknya pasti dapat melompat walaupun latihannya sedikit. Bahkan ada yang hanya mencoba satu-dua kali, lalu, bisa melompat dengan sempurna tanpa latihan dan pemanasan tubuh.
Kemampuan dan ketangkasan melompat batu juga dihubungkan dengan kepercayaan lama. Seseorang yang baru belajar melompat batu, ia terlebih dahulu memohon restu dan meniati roh-roh para pelompat batu yang telah meninggal. Ia musti memohon izin kepada arwah para leluhur yang sering melompati batu tersebut. Tujuanya untuk menghindari kecelakaan atau bencana bagi para pelompat ketika sedang mengudara, lalu menjatuhkan diri ke tanah. Sebab banyak juga pelompat yang gagal dan mendapat kecelakaan.
Lantas kenapa para pemuda yang mampu melompat batu kemudian akan menjadi ksatria dikampungnya? Itu lantaran ketika terjadi peperangan antar kampung maka para prajurit yang menyerang harus mempunyai keahlian melompat untuk menyelamatkan diri mengingat setiap kampung di wilayah Teluk Dalam rata-rata dikelilingi oleh pagar dan benteng desa. Maka dari itu ketika tradisi berburu kepala orang atau dalam sebutan mereka mangaih’g dijalankan sang pemburu kepala manusia ketika dikejar atau melarikan diri, mereka harus mampu melompat pagar atau benteng desa sasaran yang telah dibangun dari batu atau bambu atau dari pohon tali’anu supaya tidak terperangkap di daerah musuh.Itu juga sebabnya desa-desa didirikan di atas bukit atau gunung hili supaya musuh tidak gampang masuk dan tidak cepat melarikan diri.
Dan bagi pemuda yang dapat selamat dari perangkap musuh itulah yang kemudian akan pulang ke kampungnya dengan segala kehormatan dan dielu-elukan sebagai pahlawan.
Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa tradisi lompat batu ini tidak terdapat di semua wilayah Nias dan hanya terdapat pada kampung-kampung tertentu saja seperti di wilayah Teluk Dalam. Dan satu hal lagi, tradisi ini hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki saja, dan sama sekali tak memperbolehkan kaum perempuan untuk mencobanya mengingat lompat batu merupakan ajang ketangkasan yang nantinya bila berhasil melompat dengan sempurna yang bersangkutan akan didampuk menjadi pembela kampungnya ketika ada perselisihan dengan kampung lain.
Oleh karena begitu prestisiusnya kemampuan lompat batu ini, maka sang pemuda yang telah berhasil menaklukan batu ini pada kali pertama bukan saja akan menjadi kebanggaan dirinya sendiri tapi juga bagi keluarganya. Bagi keluarga sang pemuda yang baru pertama kali mampu melompati batu setinggi 2 meter ini biasanya akan menyembelih beberapa ekor ternak sebagai wujud syukuran atas keberhasilan anaknya.
Karena suatu kebanggaan, maka setiap pemuda tidak mau kalah dengan yang lain. Sejak umur sekitar 7-12 tahun atau sesuai dengan pertumbuhan seseorang, anak-anak laki-laki biasanya bermain dengan melompat tali. Mereka menancapkan dua tiang sebelah menyebelah, membuat batu tumpuan, lalu melompatinya. Dari yang rendah, dan lama-lama ditinggikan. Ada juga dengan bantuan dua orang teman yang memegang masing-masing ujung tali, dan yang lain melompatinya secara bergilir. Mereka bermain dengan semangat kebersamaan dan perjuangan.
Uniknya, konon meski sudah latihan keras tidak semua pemuda akhirnya berhasil melewati undukan batu bersusun itu, bahkan tak jarang dari mereka ada yang sampai patah tulang karena tersangkut ketika mencoba melewati batu tersebut. Tapi tak jarang pula ada pemuda yang hanya berlati sekali dua tapi langsung mampu melewati batu tersebut. Menurut kepercayaan setempat hal ini dipengaruhi oleh faktor genetika. Jika ayahnya atau kakeknya seorang pemberani dan pelompat batu, maka diantara para putranya pasti ada yang dapat melompat batu. Kalau ayahnya dahulu adalah seorang pelompat batu semasih muda, maka anak-anaknya pasti dapat melompat walaupun latihannya sedikit. Bahkan ada yang hanya mencoba satu-dua kali, lalu, bisa melompat dengan sempurna tanpa latihan dan pemanasan tubuh.
Kemampuan dan ketangkasan melompat batu juga dihubungkan dengan kepercayaan lama. Seseorang yang baru belajar melompat batu, ia terlebih dahulu memohon restu dan meniati roh-roh para pelompat batu yang telah meninggal. Ia musti memohon izin kepada arwah para leluhur yang sering melompati batu tersebut. Tujuanya untuk menghindari kecelakaan atau bencana bagi para pelompat ketika sedang mengudara, lalu menjatuhkan diri ke tanah. Sebab banyak juga pelompat yang gagal dan mendapat kecelakaan.
Lantas kenapa para pemuda yang mampu melompat batu kemudian akan menjadi ksatria dikampungnya? Itu lantaran ketika terjadi peperangan antar kampung maka para prajurit yang menyerang harus mempunyai keahlian melompat untuk menyelamatkan diri mengingat setiap kampung di wilayah Teluk Dalam rata-rata dikelilingi oleh pagar dan benteng desa. Maka dari itu ketika tradisi berburu kepala orang atau dalam sebutan mereka mangaih’g dijalankan sang pemburu kepala manusia ketika dikejar atau melarikan diri, mereka harus mampu melompat pagar atau benteng desa sasaran yang telah dibangun dari batu atau bambu atau dari pohon tali’anu supaya tidak terperangkap di daerah musuh.Itu juga sebabnya desa-desa didirikan di atas bukit atau gunung hili supaya musuh tidak gampang masuk dan tidak cepat melarikan diri.
Dan bagi pemuda yang dapat selamat dari perangkap musuh itulah yang kemudian akan pulang ke kampungnya dengan segala kehormatan dan dielu-elukan sebagai pahlawan.
Atraksi Wisata
Atraksi wisata adalah satu hasil karya manusia yang dipersembahan sebagai bagian untuk menarik minat para wisatawan dan memiliki tujuan demi memberikan kesan kesenangan karena masih berisi penghiburan. Ketika ada obyek wisata alam (baik pantai, gunung, ngarai, dan lain-lain) yang memang merupakan karunia Tuhan, maka atraksi wisata merupakan obyek yang lebih cenderung menggali pada kemampuan manusia, yaitu dengan memberdayakan diri pada kreasi dan inovasi budaya setempat. Walau begitu, kenyataannya keberadaan “atraksi wisata” ini tidak bisa dilepaskan dari faktor alam dan juga faktor kebudayaan setempat, dimana keberadaannya dituntut mampu memberikan kesan mendalam bagi para wisatawan.
Jika dilihat dari arti katan, “atraksi” adalah sesuatu yang menarik perhatian atau daya tarik. Atraksi juga memiliki arti pertunjukan atau tontonan. Sedangkan atraksi wisata adalah seni, budaya, warisan sejarah, tradisi, kekayaan alam, atau hiburan, yang merupakan daya tarik wisatawan di daerah tujuan wisata.
Atraksi wisata dan obyek wisata adalah dua hal yang menjadi daya tarik utama dari sebuah tempat tujuan wisata. Sementara, tempat tujuan wisata yang baik adalah tempat yang harus mampu memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi wisatawan. Kesan dan pengalaman inilah yang akan membuat wisatawan mempertimbangkan untuk melakukan kunjungannya kembali.